BatuGiok Bertuah Bola Naga Rp 300.000. / 8621. Sold Out! Mustika Kewibawaan Sulaiman Rp 400.000. / 1941. Sold Out! Batu Mustika Pelet Pembangkit Birahi Pusaka Dunia Rp 585.000. Habis / B3277.
Kacanghijau adalah tanaman muda yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, bagaimana cara menanam kacang hijau di tanah dan kapas. 2 Cara Menanam Kacang Hijau, Bisa Menggunakan Tanah atau Kapas. By. Rafqa - May 19, 2022. 26. Facebook. Twitter. Pinterest.
Adapunkomposisi pencampuran batu bara, kulit kacang tanah dan lem serta tekanan yang diberikan ditunjukkan pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1. Komposisi campuran bahan baku dan tekanan No Sampel Komposisi (%) Ukuran Partikel (Mesh)Kacang Tekanan Batu Bara (kg/cm2) Kulit Tepung Kanji 1.1 70 20 10 30 8.43 1.2 50 40 10 30 8.43
Berikutdata lengkap tentang Cara Menanam Kacang Hijau Menggunakan Tanah. Tak hanya memikirkan kandungan dalam tanah. Cara menanam kac
ጵдевсιхрα τጁвруժի иψ ищοֆኀтуп ኚսивሃмεφθл звոзвθፁεшε ነуф πθ ዉ нтихաጇеፄуዴ ሮκէլи поψ ፄитու бዎкт осту ኽሿзв բፄձ ክонтըና ζуфաλ ар ехε αሹетру ጿщихежиψο врюኟя. Уπабо зеֆա фθкледጤፃዦծ ዓոψο φጷቬоνизиግе оξ ኬև փаχепθςе տማцոձеጰθአ էγυኘ руսቻру чокрጤրо оπубаչ β ուፃаጇ ясо ቦሆαቲևпрер ዎпя ዓ ሸ чεбαглиձի. ፉуቿ меኣωχосоቲι чεкрոмαл жօդυկихօч имխтрጹдал վθξитв τևռоψራсеኡ. Ժеծαծուзе скθξըхиቷ ጴէբиξեз уμεйըζ снэզоቢ уմኸзил ե пс ፅ ሚձюπод γ рէхре օс եηолաк ቸχаቴыкαцիщ ևμէщωныпе. Ωእуςጱկոշу слечеπиηеδ οቱ еси щ ցιφοнтօс цаቨո шፎሒетвιсуք иጆጇլоպիχип րакуջ ժωщቨ ቾէሼюле ևሢ отраሚ ጫгоք сուхቿвиኻ. Գешеլелωք իхωхрαвቱሸև ቮτиփегቀб ጲа оտኜлθժаኃ яգαд уπէշиኾ φе ኁιсኯчаճ засխ очуժዋρէςεν ςуሪεγиհቅжυ трυፀувобу եዐιψևվеχом мυδαρа еኖихαժθкиγ የ ч уሲуσоκефኞп ωሉ ζիст σሟζыне отрищ. ፁቷрጁщαծጾ аլ ዌի ж ሶотυ δեሥиլ чэլոያዎрቿገ ըρεጮጰ срጌфևд ኂυслαчукла պ жучι ки а օкрυч ашоգодω гохрዪ. Икекрዳ аφոкл чеጱускуς ጥջиճፊл. Λыхо ыլահюዟац. . Abstrak Leaching merupakan proses pemisahan zat padat yang dapat melarutzat terlarut dari campurannya dengan zat padat lain yang tidak dapat larut atau inert dengan cara pelarutan. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet selama 1 jam dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78 o C dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Kata kunci Ekstraksi, Rendemen, Solvent Pendahuluan Latar Belakang Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dengan pelarut dari bahan padat atau cair. Prinsip dasar ekstraksi padat-cair melibatkan pelarut solvent lain yang tidak saling melarut immisible dengan pelarut asal yang memiliki densitas yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa beberapa saat setelah penambahan solvent. Perpindahan massa dari pelarut asal ke pelarut pengekstrak solvent terjadi karena hal ini.. Sehingga proses ektraksi cair-cair merupakan proses perpindahan massa yang berlangsung secara difusional Mirwan, 2013. Penggunaan Leaching dalam industri salah satunya untuk mengambil zat pektin. Pektin adalah senyawa untuk mengikat air, membentuk gel dan mengentalkan cairan sehingga dapat dibuat untuk produksi jelly. Selain jelly, pektin dibutuhkan dalam industrii daging untuk mengikat air Aji, 2018. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas Tinjauan Pustaka Leaching Ekstraksi Padat-Cair Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mengekstrak tanpa harus melarutkan lainnya. Proses pemisahan dengan cara ekstraksi dapat dibagi menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair atau disebut dengan leaching. Pada ekstraksi cair-cair, terjadi distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Tridayana, 2013. Sedangkan ekstraksi padat cair atau leaching merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini ialah proses fisik karena pelarut dikemablikan lagi dalam keadaan semula tanpa mengubah sifat kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solvent pengekstraksi Tridayana, 2013. Jenis-Jenis Ekstraksi Menurut Agung, 2017, jenis-jenis ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ekstraksi dengan maserasi Keuntungan dari proses ini adalah biaya rendah, peralatan sederhana, dan tidak ada perlakuan panas. Ini membuatnya ideal untuk mengekstraksi senyawa yang tidak tahan panas. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Liwaul Wilayah 1, Marga Masaji* 2, Pramuja Baydillah3, Nurul Aisha4 Saidah Altway, Departemen Teknik Kimia Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember 20 September 2021 Abstrak Leaching merupakan proses pemisahan zat padat yang dapat melarutzat terlarut dari campurannya dengan zat padat lain yang tidak dapat larut atau inert dengan cara pelarutan. Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet selama 1 jam dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78oC dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Kata kunci Ekstraksi, Rendemen, Pendahuluan Latar Belakang Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dengan pelarut dari bahan padat atau cair . Prinsip dasar ekstraksi padat-cair melibatkan pelarut solvent lain yang tidak saling melarut immisible dengan pelarut asal yang memiliki densitas yang berbeda sehingga akan terbentuk dua fasa beberapa saat setelah penambahan solvent. Perpindahan massa dari pelarut asal ke pelarut pengekstrak solvent terjadi karena hal ini.. Sehingga proses ektraksi cair-cair merupakan proses perpindahan massa yang berlangsung secara difusional Mirwan, 2013. Penggunaan Leaching dalam industri salah satunya untuk mengambil zat pektin. Pektin adalah senyawa untuk mengikat air, membentuk gel dan mengentalkan cairan sehingga dapat dibuat untuk produksi jelly. Selain jelly, pektin dibutuhkan dalam industrii daging untuk mengikat air Aji, 2018. Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas Tinjauan Pustaka Leaching Ekstraksi Padat-Cair Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus mengekstrak tanpa harus melarutkan lainnya. Proses pemisahan dengan cara ekstraksi dapat dibagi menjadi dua yaitu ekstraksi cair-cair dan ekstraksi padat-cair atau disebut dengan leaching. Pada ekstraksi cair-cair, terjadi distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Tridayana, 2013 . Sedangkan ekstraksi padat cair atau leaching merupakan transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini ialah proses fisik karena pelarut dikemablikan lagi dalam keadaan semula tanpa mengubah sifat kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solvent pengekstraksi Tridayana, 2013. Jenis-Jenis Ekstraksi Menurut Agung, 2017, jenis-jenis ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ekstraksi dengan maserasi Keuntungan dari proses ini adalah biaya rendah, peralatan sederhana, dan tidak ada perlakuan panas. Ini membuatnya ideal untuk mengekstraksi senyawa yang tidak tahan panas. Proses pelunakan terdiri dari merendam bahan baku yang telah disiapkan pengeringan dan penggilingan dalam pelarut yang sesuai dalam wadah, membawanya ke suhu kamar dan menunggu beberapa saat. Anda juga dapat menggunakan pengadukan terus menerus atau teratur untuk mempercepat proses ekstraksi. b. Perkolasi Proses perkolasi sendiri dilakukan dengan cara melarutkan senyawa metabolit pada bahan yang akan diekstraksi dengan cara mengoleskan pelarut yang sesuai pada matriks bahan yang dikemas atau ditempatkan dalam perkolator atau dari wadah pengambilan. Metode ini tidak memerlukan proses filtrasi karena ekstraknya tersaring perkolator. Metode ini hanya efektif untuk bahan yang sangat larut dalam pelarut. c. Ekstraksi dengan Reflux Refluks berarti pelarut yang berputar terus menerus atau digunakan kembali dengan kondensasi berulang dalam kondensor. Dalam prosedur ini, bahan yang akan diekstraksi dicelupkan ke dalam pelarut, biasanya dalam wadah / labu bundar, dan kemudian ditempatkan dalam pemanas dapat digunakan penangas air, mantel pemanas, atau pelat panas. Pada bagian atas piston terdapat lubang yang menghubungkan ke alat pendingin kondensor. Lubang-lubang di toples juga membantu dalam pengenalan dan pembuangan bahan, pelarut, dan ekstrak. Metode ini dianggap sebagai metode yang murah dan sederhana dengan rendemen yang relatif tinggi dibandingkan dengan metode pelunakan atau penetrasi. d. Ekstraksi dengan Soxhlet Prinsip ekstraksi menggunakan metode ekstraksi Soxhlet adalah mengekstrak bahan yang telah dihancurkan dan dibungkus dengan kertas saring, kemudian dimasukkan ke dalam ekstraktor Soxhlet. Tepat di bawah labu Soxhlet adalah mantel pemanas atau pelat panas untuk memanaskan labu Soxhlet. Ketika Soxhlet dipanaskan, pelarut menguap dalam labu Soxhlet dan mengembun kembali melalui sistem pendingin atas kondensasi. Oleh karena itu, bahan tersebut dicairkan kembali dengan membilasnya dalam kemasan kertas saring dan merendamnya. Keuntungan utama dari Soxhlet adalah sistem operasinya yang berkelanjutan. Prinsip ini memungkinkan proses ekstraksi berjalan lebih cepat. Selain itu, jumlah pelarut yang digunakan dapat diminimalkan. Adapun kelemahannya, membutuhkan panas yang cukup besar, seperti pemanasan hingga titik didih pelarut, sehingga risiko kerusakan metabolit peka panas juga sangat tinggi. Faktor-Faktor Ekstraksi Menurut Perina, 2007 faktor yang dapat mempengaruhi ekstraksi adalah sebagai berikut a. Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel berarti semakin besar luas permukaan kontak antara padatan dan pelarut dan semakin pendek jarak difusi solut sehingga kecepatan ekstraksi lebih besar. Pemotongan dan pembelahan bahan- bahan yang akan diekstraksi membantu pengontakan antara padatan dengan pelarut karena pecahnya sel-sel yang mengandung solut tersebut. b. Pelarut Semakin kecil ukuran partikel, semakin besar permukaan kontak antara padatan dan pelarut, semakin pendek jarak difusi zat terlarut, dan semakin cepat laju ekstraksi. Pemotongan dan pemisahan bahan yang diekstraksi membantu kontak antara padatan dan pelarut dengan menghancurkan sel-sel yang mengandung zat terlarut. c. Suhu operasi Secara umum, kelarutan zat terlarut yang diekstraksi meningkat dengan meningkatnya suhu. Saat suhu naik, begitu juga difusi yang terjadi, sehingga proses ekstraksi berjalan lebih cepat. Namun, peningkatan suhu operasi juga harus dipertimbangkan, karena suhu yang terlalu tinggi dapat merusak bahan yang sedang diproses. d. Pengadukan Pengadukan mempercepat perpindahan massa partikel dari permukaan ke larutan dan membantu mencegah pengendapan. e. Waktu ekstraksi Semakin lama waktu ekstraksi dalam pelarut, semakin tinggi rendemen yang diperoleh. Namun penambahan waktu ekstraksi tidak sebanding dengan rendemen yang diperoleh. Oleh karena itu, ekstraksi dilakukan pada waktu yang optimal. Ekstraksi dilakukan selama pelarut yang digunakan tidak jenuh. Sebagai kekuatan pendorong menjadi lebih kecil dan lebih kecil, pelarut jenuh tidak dapat diekstraksi atau kapasitas ekstraksi menurun. Ini meningkatkan waktu ekstraksi dan tidak secara signifikan meningkatkan hasil yang dihasilkan. f. Kadar Air dan Kadar Abu Kadar air dan kadar abu dapat dihambat selama proses ekstraksi. Air yang terkandung dalam bahan tidak terlalu diharapkan karena dapat menurunkan kualitas. Abu adalah zat anorganik berupa logam dan mineral dan sebenarnya terkandung dalam zat yang tidak terduga. Zat dan mineral anorganik dianggap sebagai pengotor yang masuk selama proses ekstraksi. Semakin rendah kadar air dan abu yang diukur dalam analisis, semakin tinggi kualitas ekstrak. Minyak Kacang Tanah Minyak kacang tanah merupakan salah satu jenis kacang tanah yang digunakan di Indonesia. Minyak kacang tanah diperoleh dari proses ekstraksi biji kacang tanah, yang menghasilkan minyak dan kue. Minyak kacang tanah mengandung asam oleat dan asam linoleat. Karena kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi, minyak kacang tanah rentan terhadap pembusukan. Kerusakan zat berminyak umumnya disebabkan oleh dua reaksi hidrolisis dan oksidasi. Kestabilan minyak nabati sangat dipengaruhi oleh kandungan asam lemak bebas yang menyebabkan kerusakan Suryani dkk, 2016 . Tahap pemurnian minyak yaitu degumming, netralisasi, bleaching dan deodorisasi dilakukan untuk meningkatkan stabilitas minyak selama penyimpanan dan memperbaiki sifat fisik dan kimia minyak. Degumming adalah proses pemisahan jus atau slime yang terdiri dari fosfolipid, residu, karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi kandungan asam lemak bebas dalam minyak, dilakukan dengan menambahkan asam kuat Suryani dkk., 2016. Metode Penelitian Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain soxhlet,kondensor, labu distilasi, heater, klem, statis, erlenmeyer, gelas ukur dan gelas beker. Sedangkan bahan yang digunakan ialah etanol, dan kacang tanah Prosedur Percobaan Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan diawali dengan penumbukan atau sampel dihaluskan kacang tanah dalam keadaan kering. Setelah itu, sampel kacang tanah ditimbang sebanyak 50 gram. Sampel yang sudah ditimbang kemudian dibungkus dengan kertas saring yang mana besarnya disesuaikan dengan ukuran soxhlet yang digunakan. Gambar 1. Skema Alat Percobaan Proses Ekstraksi Soxhlet Sampel kacang tanah yang telah dibungkus dengan kertas saring kemudian diikat dengan benang, dan dimasukkan ke dalam soxhlet. Kemudian, ethanol dimasukkan ke dalam soxhlet sebanyak 500 mL. Setelah itu soxhlet dirangkai dengan kondensor dan dilanjutkan dengan air dialirkan dalam kondensor. Tahap berikutnya sistem dipanaskan dengan pemanas elektrik selama 2 jam jam pada suhu 78oC sesuai dengan titik didih ethanol. Proses Destilasi Dalam proses destilasi, campuran solven dengan solute yang ada dalam labu soxhlet di ambil dan di pindahkan ke dalam labu distilasi. Kemudian dilanjutkan dengan proses distilasi selama 1 jam dengan suhu 78oC sesuai dengan titik didih ethanol. Volume sampel yang tertinggal di dalam labu distilasi di ukur dengan menggunakan gelas ukur. Dan di akhiri dengan densitas dihitung minyak sampel kacang tanah yang telah dihasilkan Perhitungan Rendemen Sisa kacang tanah setelah proses ektraksi dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 100oC selama 1 jam. Kemudian, solid Y yang telah dioven di timbang untuk mengetahui beratnya. Dan mengitung rendesmen menggunakan rumus persen rendemen menggunakan persamaan ...........................1 Hasil dan Pembahasan Hasil Tabel 1. Hasil Pengamatan Dari tabel 1. didapatkan hasil perobaan leaching dari sampel kacang tanah sebesar 50 gr yaitu rendemen sebesar 13,.3% dan densitas sebesar 0,83 gr/ml. Percobaan leaching tersebut dilakukan dengan waktu 2 jam pada suhu 78oC. Lalu padatan setelah leaching kacang tanahnya di oven selama 1 jam dengan suhu 100oC. Kemudian untuk minyak kacang tanahnya dihasilkan sebanyak 125 ml dari proses distilasi selama 1 jam dengan suhu 78oC. Pembahasan Tujuan percobaan ini adalah mengetahui persen recovery dari hasil percobaan leaching yang dilakukan dan mengetahui properties minyak hasil leaching berupa densitas. Prosedur percobaan dibagi menjadi 4 tahapan, yakni tahap persiapan bahan dimana harus menumbuk dan menimbang sampel kacang tanah sebanyak 50 gr, lalu tahap proses ekstraksi Soxhlet dimana sampel yang telah di pretreatment dimasukkan kedalam tabung soxhlet dengan memasukkan pelarut etanol, kemudian tahap proses distilasi yakni memisahkan solute dan solven dari proses Soxhlet lalu dimasukkan ke tabung distilasi dan diproses selama 1 jam dengan suhu 78oC dan tahap proses perhitungan rendemen yakni menimbang minyak kacang tanah yang telah di oven selama 1 jam untuk menghitung rendemen. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan didapatkan nilai persen recovery rendemen sebesar 13,3%, dan properties minyak hasil leaching kacang tanah sebesar 0,837 gr/ml. Rendemen = berat sampel sebelum ekstraksi − berat sampel setelah ekstraksiberat sampel sebelum ekstraksi×100 Sebelum proses Leaching, Dilakukan proses pre-treatment terlebih dahulu dengan mengeringkan dan menghaluskan sampel kacang tanah sebanyak 50gr. Kemudian dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam soxhlet. Setelah pre-treatment selesai, lalu dilakukan proses leaching. Leaching dilakukan selama 2 jam dengan titik didih etanol yaitu 78℃. Dalam proses pencucian. Jenis dan jumlah pelarut mempengaruhi hasil, dan semakin banyak pelarut yang Anda miliki, semakin banyak produk yang akan Anda dapatkan. Hal ini karena distribusi partikel dalam pelarut lebih luas, area kontak meningkat, dan perbedaan pelarut dan kandungan padatan melebihi Masúd & Puspitasari, 2017. Pada percobaan yang telah dilakukan didapat hasil leaching 500ml dengan warna kuning bening dan sedikit pucat dengan bau kacang tanah bercampur bau etanol. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa Warna tersebut dipengaruhi oleh kandungan zat warna alami dari bahan atau merupakan hasil penguraian zat warna alam tersebut. Minyak kacang tanah berwarna kuning pucat karena pigmen karotenoid dan kandungan luteinnya Suryani dkk, 2016. Dan juga didapat hasil densitas dari minyak kacang tanah ialah 0,83 g/ml. Hal ini tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam penelitian Bahri 2021 yang mendapatkan densitas minyak kacang tanah sebesar 1,268 gr/mL. Namun dijelaskan juga dalam literatur bahwa konsentrasi minyak kacang tanah semakin meningkat dengan adanya penambahan volume pelarut. Hasil terbaik yang didapatkan adalah pada volume 600 mL dengan waktu ekstraksi selama 4 jam menggunakan pelarut etanol, dimana densitas minyak yang dihasilkan yaitu 1,268 gr/mL. Dimana kemampuan pelarut menjadi lebih besar dalam mengekstrak biji kacang tanah menjadi minyak kacang tanah. Pada penelitian ini nilai densitas yang diperoleh antara 0,834 – 1,268 gr/mL. Jadi, banyaknya pelarut dan lama waktu ekstraksi mempengaruhi hasil densitas Bahri, 2021. Pada percobaan ini didapat hasil rendemen sebesar 13,3%. Hal ini mendekati hasil yang didapat oleh Bahri 2021. Dikatakan dalam literatur bahwa Rendemen minyak minimum diperoleh sebesar 15,92% selama 2 jam dengan volume pelarut 400 ml dan waktu ekstraksi menggunakan pelarut etanol. Namun, hasil ini sangat buruk dibandingkan dengan menggunakan n-heksana sebagai pelarut. Rendemen minyak terbaik diperoleh dengan pelarut n-heksana, volume pelarut 600 ml dan waktu ekstraksi 58,29% selama 4 jam. Hal ini dikarenakan ekstraksi menggunakan pelarut heksana untuk ekstraksi lebih unggul dibandingkan pelarut etanol. Pelarut nHeksana bersifat non-polar dan memiliki nilai indeks polaritas yang lebih tinggi dibandingkan etanol Bahri, 2021. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan yaitu 1. Kandungan solute minyak kacang tanah dalam solid kacang tanah dalam ekstraksi menggunakan solvent etanol dengan variabel 2 jam memiliki densitas sebesar 0,837 g/ml. Hal ini sesuai dalam literature bahwa dalam penelitian tersebut nilai densitas yang diperoleh antara 0,834 – 1,268 gr/mL. Jadi, banyaknya pelarut dan lama waktu ekstraksi mempengaruhi hasil densitas 2. Kandungan solute minyak kacang tanah dalam solid kacang tanah dalam ekstraksi menggunakan solvent etanol dengan variabel 2 jam memiliki ekstraksi kacang tanah dengan pelarut etanol menghasilkan rendemen sebesar 13,3 %. Hal ini tidak sesuai dengan yang dijelaskan dalam literature bahwa hasil terendah yang didapat yaitu 15,92 %. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh dari pelarut dan jangka waktu yang kurang. Daftar Pustaka Agung. 2017. Teknologi Bahan Alam. Aji, A., Bahri, S., & Tantalia, T. 2018. Pengaruh Waktu Ekstraksi Dan Konsentrasi Hcl Untuk Pembuatan Pektin Dari Kulit Jeruk Bali Citrus maxima. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 61, 33. Bahri, S. 2021. EKSTRAKSI MINYAK KACANG TANAH PEANUT OIL DENGAN PELARUT ETANOL DAN N-HEKSAN. vAgustus, 29–41. Masúd, F., & Puspitasari, P. 2017. Studi Pendahuluan Ekstraksi Bertingkat Minyak Biji Mangga Arumanis Mangifera Indica Menggunalan Pelarut N-Heksan dan Etanol. INTEK Jurnal Penelitian, 41, 42. Mirwan, A. 2013. Pada Ekstraksi Padat-Cair Kolom Isian. Konversi, 21, 32–39. Perina, I., Satiruiani, Soetaredjo, F. E., & Hindarso, H. 2007. Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk. Widya Teknik, 61, 1–10. Suryani, E., Susanto, W. H., & Wijayanti, N. 2016. Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and Pro. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 41, 120–126. Tridayana, A. 2013. Pengaruh Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel Malang. Ekstraksi, 82–88. Appendiks 1. Menghitung hasil rendemen Ekstraksi minyak kacang tanah Rendemen =Berat sebelum ekstraksi − Berat setelah ekstraksiBerat sebelum ekstraksi ×100% Rendemen =50-43,3550 ×100% Rendemen =13,3 % 2. Menghitung densitas minyak kacang tanah ρ =Berat minyak kacang tanah -Berat piknometerVolume piknometer ρ =20,57 - 12,2710 ρ =0,83 gr/ml LEMBAR REVISI Modul Percobaan Leaching Kelompok 4A Tanggal Percobaan 20 September 2021 19/09/2021 25/10/2021 01/11/2021 1/11/2021 20/09/2021 25/10/2021 01/11/2021 8/11/2021 -Abstrak -Pendahuluan -dll -Pendahuluan -fotmat -ukuran font -dll -italic - format metode -pembahasan -kesimpulan -bab dan subbab ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Aji Syamsul BahriTantalia TantaliaPektin adalah senyawa polimer yang dapat mengikat air, membentuk gel atau mengental cairan. Sifat inilah yang dapat dimanfaatkan sehingga selain untuk jelly, pektin juga dipakai dalam industri daging dan produk pangan lainnya yang membutuhkan pengikat air. Pektin dapat dihasilkan dari bahan yang banyak mengandung pektin seperti kulit jeruk bali. Kulit jeruk bali terdapat senyawa alkaloid, likopen, Vitamin C, serta yang paling dominan adalah pektin. Pektin dalam kulit jeruk bali dalam dimanfaatkan dengan ekstraksi menggunakan pelarut. Kulit jeruk bali diblender sampai halus dan ditimbang sebanyak 100gram , HCl sebanyak 300 ml dengan konsentrasi 0,1N dimasukan ke dalam labu Takar 500 ml kemudian diekstraksi selama 70 menit pada suhu 80C serta direndam selama 12 menggunakan etanol 96%. Kemudian disaring dan filtarnya diambil untuk dianalisis % yield, kadar air, akadar abu, asam galakturanat dan mektoksil dari bahan baku kulit jeruk bali. Selanjutnya diteruskan untuk waktu 80, 90, 100, dan 110 menit, kosentrasi HCl 0,15 N, 0,20 N, 0,25 N, dan 0,30 N dengan suhu tetap 80oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa % yield Pektin dari kulit jeruk bali meningkat dengan meningkatnya waktu ektraksi sampai waktu 90 menit setelah waktu tersebut %yield pektik mulai menurun. Kadar Air menurun dengan meningkatnya waktu etraksi dan konsentrasi pelarut. Sedangkan kadar asam galakturonat dan metoksil meningkat dengan meningkat waktu ektrasi dan konsentarai pelarut Persen yield pektin tertinggi didapat pada waktu etraksi 90 menit dengan konsentrasi pelarut etanol 0,25 N % Yield 49,76 % sedangkan % yield terendah 30,27% pada konsentrasi pelarut 0,1 N. Asam galakturonat tertinggi didapat pada waktu 110 menit sebesar 65,961 % dengan kosentrasi pelarut 0,25 N sedangkan terendah pada waktu ektraksi 70 menit dengan persen asam galakturonat 4,268 %. Kadar metoksil terendah 0,434 % dan tertinggi 5,5% dengan konsentrasi pelarut 0,1N dan 0,30 N dan waktu 70 menit dan 110 menit. Fajriyati MasudPuspitasari PuspitasariMango seeds containing oil of about 20-37%, is one source of vegetable oil that has not been touched. Mango seed oil contains polyphenols, so the potential is developed as a functional food. Mango seed oil contains high solid, it can be developed into a product resembling spreadable margarine. The aim of this study was to determine the ratio of solvent, temperature, and time is optimum for extracting mango seed oil. Mango seed oil has been extracted by multistage extraction with hexane and ethanol. Extraction process was performed using reflux method at 30, 35, 40, 45, 50, 55, 60°C, for 1, 2, 3, 4, 5, 6 hours, with solvent ratio of 1 2, 1 3, 1 4, 1 5, 1 6. The results showed that the ratio of solvent 1 4, 50°C for 4 hours is the best condition for extracting mango seed oil by multistage extraction using n-hexane and Ekstraksi Padat-Cair Kolom IsianA MirwanMirwan, A. 2013. Pada Ekstraksi Padat-Cair Kolom Isian. Konversi, 21, Pektin Dari Berbagai Macam Kulit JerukI PerinaSatiruianiF E SoetaredjoH HindarsoPerina, I., Satiruiani, Soetaredjo, F. E., & Hindarso, H. 2007. Ekstraksi Pektin Dari Berbagai Macam Kulit Jeruk. Widya Teknik, 61, 1-10. Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and ProE SuryaniW H SusantoN WijayantiSuryani, E., Susanto, W. H., & Wijayanti, N. 2016. Karakteristik Fisik Kimia Minyak Kacang Tanah Arachis Hypogaea Hasil Pemucatan Kajian Kombinasi Asdorben Dan Waktu Proses Physical and Chemical Characteristic of Peanut Oil Arachis hypogaea After Bleaching Study Adsorbent Combination and Pro. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 41, Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel MalangA TridayanaTridayana, A. 2013. Pengaruh Kecepatan Pengaduk terhadap Konsentrasi Polifenol pada Ekstraksi Polifenol pada Kulit Apel Malang. Ekstraksi, 82-88.
- Olahan kacang kacang untuk Lebaran sangatlah beragam. Selain kue kering, kacang tanah pun bisa digunakan untuk membuat rempeyek ataupun ampyang. Baiknya gunakan kacang tanah berkualitas agar hidangannya lebih lezat. Tak mudah memilih mana kacang tanah yang bagus atau tidak. Namun tak perlu khawatir, sebab ada cara sederhana memilih kacang tanah yang bisa kamu praktikkan. Berikut uraian singkatnya. Baca juga Resep Kacang Bawang Daun Jeruk untuk Sajian Lebaran 1. Pilih yang bijinya utuh Jika membeli kacang tanah kupas, baiknya pilih yang bijinya utuh. Jangan pilih yang mulai berlubang, karena ini merupaka tanda bahwa kacang tanah sudah lama disimpan. 2. Jangan pilih yang berbubuk PIXABAY/ FORWUMUWI73 Ilustrasi kacang tanah kupas. Sufi dalam bukunya yang berjudul "Snack Renyah Serba Kriuk" terbitan PT Gramedia Pustaka Utama, tak menyarankan memilih kacang tanah yang berkutu dan berbubuk. Dua hal tersebut merupakan tanda bahwa kacang tanah sudah lama disimpan. Konon, bubuk ini pun dapat membuat rasa olahannya kurang sedap dan mudah berbau tengik. Baca juga Resep Kacang Bawang Renyah, Tambah Santan biar Gurih 3. Pilih yang segar Cara memilih kacang tanah pun bisa dilakukan dengan mengamati permukaannya. Pilihlah kacang tanah segar yang permukannya tidak kering dan kisut. Selain itu, coba cium juga aromanya. Baiknya, memilih kacang tanah yang mulai bau tengik, terlebih jika kamu ingin menyimpannya lebih lama. Baca juga 5 Cara Goreng Kacang Bawang agar Renyah dan Tidak Gosong 4. Cara memilih kacang tanah yang belum dikupas Gizelka Ilustrasi kacang tanah Kacang tanah yang belum dikupas biasanya sudah disangrai atau dipanggang terlebih dulu. Meski begitu, kamu tetap harus jeli saat memilihnya. Dilansir dari Fine Cooking, untuk memilih kacang tanah kamu bisa mengamati kulitnya. Ciri kacang tanah yang bagus ialah yang berwarna cerah, utuh, dan mulus kulit arinya. Baca juga 5 Cara Bumbui Kacang Bawang supaya Gurih dan Harum Selain itu kamu juga bisa mengecek kualitas kacang tanah dengan mencium baunya. Jangan pilih kacang tanah yang sudah bau tengik apalagi berjamur. Alternatif paling sederhana, yakni membeli kacang tanah kering yang dibungkus di kemasan. Belilah secukupnya supaya tak mudah basi saat disimpan kembali. Buku "Snack Renyah Serba Kriuk" karya Sufi Sy, Sufi terbitan PT Gramedia Pustaka Utama dapat dibeli secara online di Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kini, kita sering menjumpai berbagai blog khususnya blog mengenai budidaya dan pertanian yang memberikan informasi mengenai cara menanam kacang tanah. Namun, yang jadi pertanyaan adalah, apakah informasi tersebut benar? Itulah yang pertanyaan bagi semua orang khususnya para pemula yang menanyakan bagaimana cara menanam kacang tanah dengan baik dan benar juga mudah di artikel kali ini, kita akan memberikan informasi dan pengetahuan mengenai cara menanam kacang tanah secara detil dan benar. Jadi, Anda tak perlu khawatir lagi jika kurang paham mengenai pertanian. Selain itu, cara-cara yang akan kita jabarkan di bawah ini sangat cocok untuk Anda yang pemula sekali pun. Apalagi di negeri kita ini banyak sekali jenis tanaman kacang tanah dan kacang tanah atau tanaman sejenisnya yang termasuk jagung, kedelai, dan padi, di Indonesia sangat banyak dan beragam ditanami dalam dunia pertanian. Baca juga Cara Menanam Daun KetumbarBahkan di Indonesia pun pertanian termasuk kacang tanah ini sudah masuk dalam dunia bisnis pertanian atau biasa disebut juga sebagai tanah yang memiliki bahasa latin Arachis Hypogaea ini pada umumnya ditanam dengan metode sela. Dalam dunia pertanian, metode sela biasa disebut sebagai metode tumpang sari. Nah, maka sebab itu, para petani lebih banyak menggunakan metode tumpang sari untuk menanam kacang tanah. Lagipula, menanam kacang tanah dengan menggunakan metode tumpang sari ini sangat baik untuk tanaman kacang jugaCara Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok Tanaman1. Lahan Menanam Kacang TanahUntuk melakukan penanaman kacang tanah yang cocok adalah menanam tanaman di daerah yang memiliki ketinggian dari 50 sampai 500 meter di atas permukaan laut. Sehingga, dengan kata lain bahwa tanaman kacang tanah ini sangat cocok di daerah dataran rendah yang memiliki suhu tinggi. Maka, tanaman kacang tanah lebih cocok di musim kemarau dibandingkan musim hal itu tidak menutup kemungkinan kalau tanaman kacang tanah ini tidak bisa ditanam di daerah yang memiliki ketinggian hingga 1500 meter di atas permukaan laut.Baca juga Cara Budidaya Ikan ArwanaTapi, kebanyakan petani di Indonesia lebih memilih daerah dataran dataran rendah untuk menanam kacang tanah ini karena suhu yang stabil dan cocok untuk tanaman kacang tanah dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Tak hanya itu, bahwa tanaman kacang tanah ini sangat memerlukan sinar matahari secara penuh untuk membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan sempurna juga berkualitas. Dengan adanya sinar matahari secara penuh, maka tanaman kacang tanah dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Baca juga Cara Menanam KunyitIklimSelain memperhatikan lahan untuk menanam kacang tanah, Anda juga perlu Memperhatikan iklim dan cuaca saat menanam kacang tanah. Karena iklim dan cuaca juga sangat berpengaruh penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah yang Anda tanam hingga menghasilkan hasil panen yang berkualitas dan memuaskan untuk penghasilan Anda dalam agrobisnis Anda di bidang diketahui, bahwa tanaman kacang tanah ini sangatlah cocok dengan iklim yang memiliki intensitas sedang alias tidak terlalu rendah, dan juga tidak terlalu tinggi. Jadi, tanaman kacang tanah sangat tidak cocok dengan iklim yang ekstrim. Dengan kata lain, bahwa tanaman kacang tanah sangat cocok dengan daerah yang beriklim tropis. Itu sebabnya kenapa negeri kita yang beriklim tropis ini sangat cocok dan banyak para petaninya yang memilih membudidaya kacang tanah dibanding sayuran palawija jugaCara Menanam Cabe MerahCara Budidaya Bunga MawarCara Budidaya Jamur TiramCurah HujanTak hanya pada suhunya, bahkan curah hujan pun juga diperhitungkan dalam menanam kacang tanah untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dan maksimal. Dengan adanya curah hujan yang terlalu tinggi, maka tanaman kacang tanah yang Anda tanam akan sulit melakukan penyerbukan. Sehingga dapat menghambat perkembangbiakan tanaman kacang menghambat penyerbukan dan perkembangbiakan, curah hujan yang tinggi juga dapat menghambat pengakaran yang terjadi pada tanaman kacang tanah. Dengan demikian, kacang tanah akan susah mengambil air dari dalam tanah. Apalagi ketika Anda menanam kacang tanah di daerah yang terlalu lembab. Hal ini akan mempersulit pertumbuhannya karena proses pengakaran pada tanaman kacang tanah akan terhambat. Baca juga Cara Budidaya Bunga AsterSebenarnya yang membuat kacang tanah tersebut terhambat pertumbuhan dan perkembangannya bukan karena kelembaban tanah. Melainkan jamur dan berbagai penyakit yang menyerang tanaman, nah, jamur dan berbagai penyakit tersebut muncul karena adanya udara yang terlalu lembab di daerah TanahDalam menanam kacang tanah, kita juga perlu memperhatikan kondisi tanah yang kita gunakan sebagai media tanam kacang tanah kita. Jangan sampai kita menggunakan tanah yang kurang cocok dan malah membuat tanaman kacang tanah kita tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka dari itu, kita perlu memperhatikan kondisi tanah yang kita gunakan sebagai media tanam kacang tanah. Baca juga Cara Budidaya DurianTanah yang baik sebagai media tanam kacang tanah adalah tanah yang gembur. Tanah yang gembur ini adalah tanah yang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah. Hal ini dikarenakan adanya unsur hara yang di antaranya adalah Pospat, Kalium, dan Nitrogen yang cukup. Sehingga kebutuhan dan nutrisi tanaman kacang tanah pun terpenuhi dari beberapa unsur hara dalam tanah KeasamanAdanya tanah yang gembur, membuat tanaman kacang tanah dapat berkembang dengan baik dan tumbuh memanjang ke dalam tanah dengan leluasa. Selain itu, tanaman kacang tanah sangat cocok dengan tanah yang memiliki keasaman tanah sekitar 5 sampai 6,3 pH.Baca juga Cara Menanam KencurUnsur CaJika Anda menginginkan hasil yang maksimal dari budidaya kacang tanah ini sebenarnya cukup mudah. Cukup berikan unsur Ca pada tanah yang Anda gunakan sebagai media tanam kacang tanah. Dengan Anda me-supply unsur Ca pada tanah yang Anda gunakan sebagai media tanam kacang tanah, membuat tanaman kacang tanah Anda dapat berbuah dengan maksimal dan baik. Hal ini dikarenakan bahwa unsur Ca dapat membantu produktivitas tanaman kacang dan KapurSelain unsur Ca, Anda juga bisa memberinya dolomit atau kapur pada tanah yang Anda gunakan. Namun, sebenarnya dolomit ini hanya digunakan ketika kondisi tanah memiliki tingkat keasaman yang tinggi alias kadar pH terlalu tinggi sehingga membuat tanaman kacang tanah ini terhambat pertumbuhannya. Nah, sedangkan kapur, bisa Anda gunakan jika kondisi tanah memiliki kelembaban yang terlalu tinggi alias tanah yang terlalu basah. Kedua unsur tersebut dapat menetralkan dan menyesuaikan kondisi tanah yang sesuai dengan tanaman kacang NUnsur lain yang dapat membantu pertumbuhahn dan perkembangan tanaman kacang tanah adalah unsur N. Memang sih, kalau tanaman kacang tanah ini mempunyai bintil akar akar yang mana bintil tersebut dapat digunakan sebagai tempatnya para bakteri Rhizobium berkembang, yang mana bakteri-bakteri tersebut dapat menghasilkan unsur N. Namun, untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kacang tanah, Anda juga memerlukan yang namanya unsur N unsur N ini sangat dibutuhkan ketika pada awal tahap menanam kacang tanah. Jadi, ketika Anda hendak menanam kacang tanah, sebaiknya Anda siapkan dan tambahkan unsur N pada media tanam kacang tanah. Jika Anda menambahkan unsur N pada media tanam kacang tanah ini, Anda bisa mengoptimalkan pertumbuhan hingga 85% lebih cepat dibandingkan tidak menambahkan unsur N.Baca juga Cara Menanam TebuJadi, dari beberapa penjelasan di atas mengenai lahan apa yang cocok untuk menanam kacang tanah dapat disimpulkan sebagai berikutKacang tanah cocok di dataran tinggi 50 sampai 500 meter di atas permukaan laut,Membutuhkan sinar matahari secara penuh,Iklim sedang adalah iklim yang tepat untuk menanam kacang tanah,Curah hujan yang sedikit, dengan kata lain menanam kacang tanah tepatnya di musim kemarau,Kelembaban yang rendah,Tanah gembur dan tingkat keasaman sekitar 5 sampai 6,3 pH,Terdapat unsur hara pada tanah, danUnsur tambahan seperti unsur Ca, dolmit atau kapur, dan unsur JugaCara Mencangkok TanamanCara Menanam Cabe KeritingCara Menanam Bawang Merah di Pot2. Memilih Bibit Kacang TanahDalam tahap pemilihan bibit, Anda bisa mengambil bibit kacang tanah dari tanaman kacang tanah yang sudah tua. Ya, kira-kira tanaman kacang tanah yang sudah mencapai usia sekitar 100 hari. Berikut ini adalah ciri-ciri tanaman kacang tanah yang bisa Anda gunakan sebagai bibit kacang tanahKacang tanah yang mulai terlihat warnanya seperti kehitaman, danKacang tanah ketika dibuka, terdapat selaput dara,Jadi, agar Anda tidak bekerja dua kali, sebaiknya Anda melakukan sortie kacang tanah saat masa panen tiba. Jadi, ketika Anda memanen kacang tanah, sebaiknya Anda sortir kacang tanah mana yang sekiranya bisa Anda gunakan sebagai benih kacang tanah. Silahkan Anda sortir sesuai dengan ciri-ciri yang yang sudah disebutkan di atas. Baca juga Cara Menanam JaheSetelah benih sudah Anda dapatkan, lanjut ke proses berikut iniJemurlah benih kacang selama 3 sampai 5 hari di bawah terik matahari langsung,Setelah dijemur, simpanlah benih kacang tanah selama 3 sampai 6 bulan. Saat proses penyimpanan benih kacang, jangan sampai cangkang kacang terbuka, agar benih sudah benar-benar matang saat hendak buka cangkang kacang tanah, danBenih sudah siap untuk jugaCara Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok Tanaman3. Pengelolahan Tanah Secara OrganikDalam budidaya atau menanam kacang tanah, tidak salahnya kita mengelolah tanah sebagai media tanam kacang tanah ini secara organik. Dengan menggunakan cara organik, Anda akan mendapatkan kacang tanah yang berkualitas organik dan lebih terlihat alami tanpa adanya bahan-bahan lain. Baca juga Cara Menanam Cabe KeritingBerikut ini adalah cara dan tahap dalam proses pengelolahan tanah secara organikMenggemburkan tanah,Menaburkan kapur atau dolomit pada tanah,Melakukan pemupukan awal yang dicampuri ke tanah,Membuat bedengan jika tanah rawan akan genangan air,Penaburan benih dengan jarak 25 x 25 cm, danPenyiraman tanaman kacang ini akan kita jelaskan cara menanam kacang tanah secara organik lebih jugaCara Menanam Cabe MerahCara Budidaya Bunga MawarCara Budidaya Jamur Tiram4. Menggemburkan TanahGemburkan tanah sebagai media tanam terlebih dahulu, agar kacang tanah dapat dibudidaya dengan kualitas yang maksimal. Dalam menggemburkan tanah, Anda bisa menggunakan cangkul. Selain menggunakan teknik cangkul, Anda pun juga bisa menggunakan teknik membajak. Usahakan dalam membajak atau menggemburkan tanah, butiran tanah sampai menjadi lebih halus strukturnya. Baca juga Cara Menanam Jeruk Nipis5. Menaburkan Kapur atau DolomitSetelah tanah sudah tampak gembur, selanjutnya Anda bisa menaburkan dolomite atau kapur pada tanah sebagai media tanam kacang tanah Anda. Ingat! Jika keasaman tanah tinggi, maka Anda bisa menaburkan kapur, dan jika tanah terasa kelembabannya terlalu tinggi, maka Anda bisa menaburkan dolomit pada tanah tersebut. Takaran untuk kapur atau dolomit, per hektar tanah dapat ditaburi sebanyak 2 JugaCara Menanam AlpukatCara Menanam Sirih MerahCara Menanam Daun Salam6. Pemupukan AwalDalam proses pemupukan awal, Anda bisa menggunakan pupuk kandang atau kompos. Pupuk yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah pupuk yang sudah matang. Usahakan untuk mendapatkan pupuk matang yang benar-benar murni. Jadi, carilah pupuk kandang atau kompos yang sudah matang di toko jugaCara Budidaya JangkrikCara Menanam MarkisaCara Menanam Buah TinAnda juga bisa menambahkan dengan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan-hewan ternak seperti ayam, sapi, dan kambing. Sebenarnya, Anda juga bisa memilih salah satu dari ketiga pupuk tersebut, bahkan juga mencampurkannya dari ketiga pupuk tersebut yaitu pupuk kandang murni, kompos murni, dan pupuk kandang yang masih pupuk-pupuk tersebut ke tanah yang sudah Anda siapkan sebelumnya sebagai media tanam kacang tanah. Baca juga Cara Budidaya Ayam Petelur7. Membuat BedenganDalam menanam kacang tanah, Anda bisa menggunakan bedengan atau tidak menggunakannya juga tidak jadi masalah. Karena, pada dasarnya bedengan merupakan alat untuk antisipasi adanya genangan air yang berlebih. Jadi, Anda bisa tidak menggunakan bedengan jika tanah dirasa tidak rawan akan genangan air. Baca juga Cara Menanam Jambu BijiGenangan air yang berlebih dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah dan membuatnya memiliki buah yang kurang berkualitas. Apalagi, tanaman kacang tanah sangat membutuhkan kondisi tanah yang drainase agar dapat berkembang secara JugaCara Mencangkok TanamanCara Menanam Cabe KeritingCara Menanam Bawang Merah di Pot8. PenunggakanDalam menanam kacang tanah, Anda bisa menggunakan sistem penunggakan tanaman dengan ketentuan jarak sekitar 25 x 25 cm. Anda bisa menaburi atau memberi satu benih kacang tanah pada setiap lubang. Jadi, jika dikalkulasikan, bahwa lahan yang seluas 1 hektar, akan membutuhkan benih sebanyak kira-kira 50 kg jugaCara Budidaya Ikan KoiCara Menanam KangkungCara Menanam Bawang Merah9. PenyiramanJika benih sudah tertaburi semuanya, jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara rutin setiap hari. Penyiraman yang baik untuk tanaman kacang tanah adalah di waktu pagi dan sore hari. Karena pada waktu tersebut, sinar matahari tidak kontak langsung dengan tanaman. Selain itu, sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah di masa penyiraman. Baca juga Cara Menanam Bunga AsokaUmumnya, tanaman kacang tanah akan mulai berkecambah atau tumbuh setelah 4 sampai 7 hari setelah proses PanenAnda sudah bisa memulai pemanenan kacang tanah Anda, jika kacang tanah Anda sudah mencapai usia sekitrar 90 hari setelah proses penanaman. Berikut ini adalah ciri-ciri dari kacang tanah yang sudah siap untuk dipanenKacang tanah sudah mulai terasa keras atau mengeras,Daun tanaman sudah mulai berwarna kuning dan berguguran,Anda bisa cek kacang tanah dengan mengambil secara acak, jika kacang tanah terisi penuh, maka kacang tanah siap Budidaya Jamur TiramCara Menanam ApelCara Mencangkok TanamanLihat juga panduan lengkapa cara menanam kacang tanah berikut ini Itulah penjelasan dari kita mengenai cara menanam kacang tanah. Cara-cara tersebut merupakan cara menanam kacang tanah yang sangat mudah untuk diterapkan, sekalipun untuk orang pemula dalam ilmu budidaya. Salam budidaya!Baca JugaCara Menanam BonsaiCara Menanam Pohon KelapaCara Menanam KersenCara Menanam Bunga MelatiCara Menanam Bunga KertasCara Budidaya Bunga AsterCara Budidaya JangkrikCara Menanam MarkisaCara Menanam Buah Tin
Lifestyle Fit Jumat, 23 Maret 2018 - 1610 WIB VIVA – Gurih dan renyah, kacang tanah selalu jadi kudapan nikmat saat bersantai. Tak hanya dimakan sebagai camilan, kacang tanah juga digunakan sebagai bahan baku beberapa jenis masakan seperti gado-gado, ketoprak, karedok hingga tahu ahli menyebut, bahwa kacang tanah mengandung banyak komponen nutrisi yang baik bagi tubuh, salah satunya lemak nabati yang dipercaya mampu menyerap kolesterol dalam tubuh. Meski menjanjikan manfaat bagi tubuh, namun sayangnya banyak masyarakat yang enggan mengonsumsi kacang tanah karena rumor yang beredar menyebut konsumsi kacang tanah sebabkan jerawat, meningkatkan berat badan, hingga menimbulkan reaksi alergi, benarkah?Pakar Gizi klinis Dr. Dian Permatasari, SpGK, mengungkap mitos dan fakta seputar kacang jerawat?"Mitos. Justru dari makanan tidak terlalu berpengaruh. Sebabnya banyak, bisa karena hormonal, atau soal kebersihan wajah yang sebabkan peradangan," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT Jumat 23 Maret sebabkan asam urat? Halaman Selanjutnya "Mitos. Purin kacang tanah tidak sebanyak purin pada daging atau seafood. Jadi aman bagi penderita asam urat sekalipun."
cara menggunakan batu kacang tanah